Sang Pejuang
“Ngeeeek....ngeeek....” terdengar suara pintu yang perlahan
dibuka oleh tangan tua. Tangan itu sudah tak kokoh lagi, terlalu banyak kisah
yang terukir membuat keriput balutan tulang. Terdengar juga sayup-sayup suara
burung yang kadang hinggap di atap gubuk itu dan kemudian terbang entah kemana.
Di keadaan yang sudah teramat renta ini, Saron, seorang lelaki tua dengan
tertatih meraih sebuah kayu dengan lempengan logam diujungnya demi menyambung
sisa-sisa hidupnya. Terlihat dengan jelas bekas perjuangan yang terlukis di
setiap lekuk dahinya.